Saya
tidak tahu harus menyampaikan apa. Apa ya, saya tidak tahu apa yang harus orang
lain tahu. Mungkin untuk sekarang ini memang ada beberapa hal yang berkecamuk
di dalam pikiran saya. Namun bukan untuk saya eksekusi di sini. Ada yang saya
eksekusi dalam bentuk komik (memang kayaknya komik semua sih). Tungguin saja,
dan bukan di sini, tapi di platform lain.
Oh
ya, mungkin ada hal yang ingin saya sampaikan bahwa mari belajar untuk
memperluas sudut pandang. Karena ini penting terutama di masa di mana banyak
orang lebih mudah langsung menyerang daripada ber-tabayun lebih dahulu, terutama di sosial media. Apapun yang dipost orang yang penting komentar dahulu,
serang dulu, nyiyirin dulu, tanpa tabayun
atau mencari informasi lain terlebih dahulu.
Selain
itu, mari belajar untuk lebih legowo
dalam menghadapi hidup. Suatu waktu saya menonton video sebuah acara Maiyahan, namun bukan Cak Nun tapi
putranya, mas Sabrang. Mas Sabrang menjelaskan bagaimana mupus dalam hidup. Sebagai contoh, dulu ada isu harga rokok naik
hinggan 50 ribu, namun dengan mupus
maka berpikirnya akan berbeda, “iya ya, rokok harga 15 ribu saja nikmat sekali,
apalagi kalua 50 ribu”. Itu hanya sebagai contoh (saya mohon maaf terhadap
contoh tersebut untuk orang-orang tidak suka rokok bahkan sampai benci
perokok). Misal ada masalah yang sampai membuat pusing sampai stres, jika kita legowo dan mupus, maka kita akan berpikir “iya ya ini baru masalah begini saja
kok, saya pasti bias menghadapi ini, soalnya nanti pasti ada lagi masalah yang
lebih berat, jadi ini bukan apa-apa”.
Memang
hal-hal tersebut tidaklah mudah. Saya sendiri selalu mencoba mempraktikkannya. Dan
memang tidak mudah.
Sekian.
0 komentar:
Posting Komentar