Abdullah bin Rawahah
merupakan salah satu dari 12 utusan suku atau kelompok yang kemudian dikenal
dengan kaum Anshar. Mereka yang berbaiat dalam Baiat Aqabah Ula (pertama).
Rasulullah sangat suka dengan syair-syair Abdullah bin Rawahah.
Abdullah bin Rawahah
sangat berduka ketika turun ayat "Dan para penyair, banyak
pengikut mereka orang-orang sesat." (QS Asy-Syu'ara: 224). Namun
kemudian terhibur ketika turun ayat "Kecuali
orang-orang (penyair) yang beriman, beramal saleh, banyak ingat kepada Allah,
dan menuntut bela sesudah mereka dianiaya." (QS Asy-Syu'ara: 227).
Abdullah bin Rawahah
juga sering tampil dalam medan-medan pertempuran seperti Badar, Uhud, Khandaq,
Hudaibiyah, dan Khaibar. Tidak lupa juga syair-syairnya digunakan untuk
menyemangati kaum muslimin dalam perang.
Kemudian ketika perang
Mu’tah, perang elawan Romawi, kaum muslimin yang kalah jauh jumlah pasukannya
dengan pasukan Romawi, merasa sedikit khawatir menyarankan untuk meminta
bantuan kepada Rasulullah. Lalu Abdullah bin Rawahah mengeluarkan syairya yang
kemudian para kaum muslimin menjadi bersemangat dan langsung maju menerjang
pasukan musuh.
Zaid bin Haritsah yang
memimpin pasukan pertama gugur sebagai syahid. Kemudian panji perang diraih Ja’far
bin Abi Thalib yang memimpin pasukan kedua. Kemudian Ja’far juga gugur sebagai
syahid. Lalu Abdullah bin Rawahah meraih panji perang dan melanjutkan peperangan,
dan Abdullah bin Rawahah pun gugur sebagai syahid menyusul dua sahabatnya, Zaid
dan Ja’far.
Dikisahkan bahwa ketika
perang Mu’tah berkecamuk, Rasulullah yang sedang berkumpul dengan para sahabat
dalam suatu majelis tiba-tiba terdiam dan meneteskan air mata. Para sahabat
menanyakan perihal tersebut, lalu Rasullulah menceritakan tentang Zaid, Ja’far,
dan Abdullah bin Rawahah yang gugur sebagai syahid. Lalu Rasullah bersabda
bahwa mereka bertiga diangkat ke surga.
Selain Abdullah bin
Rawahah, ada juga Hassan bin Tsabit yag juga merupakan penyair muslim ulung yang
dengan syair-syairnya telah memadamkan semangat kaum musyrikin, dan
membangkitkan semangat kaum muslimin.
Referensi:
- https://republika.co.id/berita/llhvqt/kisah-sahabat-nabi-abdullah-bin-rawahah-penyair-rasulullah
- https://republika.co.id/berita/ppmxb2458/penyair-yang-membela-islam-di-zaman-rasul
0 komentar:
Posting Komentar