Dulu ketika saya masih kelas
4 Madrasah Ibtidiyah, saya ikut ngaji
pasanan (mengaji di bulan puasa) di mushala dekat rumah saya yang saat itu
kitab kuning yang dikaji adalah kitab Safinatun
Naja, sebuah kitab fikih klasik yang sangat ringan untuk dikaji. Saya adalah
yang paling kecil dan paling muda di antara semua yang mengaji, sedangkan yang
lain sudah besar-besar. Saat itu sedang membahas bagaimana membersihkan hadast
besar karena keluar air mani.
Lalu dengan kepolosan saya
yang saat itu masih kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah, saya bertanya, “Pak Kiyai, air
mani itu apa ya?”.
Seketika semua orang kecuali
saya tertawa terbahak-bahak selama beberapa menit, sedangkan saya diam
kebingungan.
0 komentar:
Posting Komentar