MARI MEMAHAMI TUBUH KITA
Petis
Runting Khas Pati
Awalnya dulu ketika 6 tahun
bersekolah di kabupaten Pati, saya tidak pernah tahu soal makanan ini. Baru ketika
masuk perkuliahan, ketika main ketempat teman saya, saya diajak untuk makan
petis ke sebuah warung. Bayangan saya petis seperti petis dari Madura atau dari
Sarang (karena keduanya saya sudah pernah saya makan). Ternyata tidak. Seperti gulai,
tapi beda. Memiliki tekstur yang khas dan cukup kuat. Jika disearch di google namanya Petis Runting. Tapi dikalangan teman-teman saya
hanya menyebut “petis” saja. Di google
kebanyakan menyebutkan bahwa Peyis Runting memakai daging kambing, tapi tidak
sedikit juga warung-warung yang menggunakan ceker ayam. Harganya juga murah,
kalau tidak salah 5000an rupiah.
(Sumber gambar: link)
Mie Ayam Pangsit Pak Supar
Sebenarnya seperti mie ayam
pangsit umumnya. Tapi entah kenapa, dari semua mie ayam yang pernah saya makan
di Jogja, Cuma mie ayam pangsit Pak Supar ini yang paling enak. Saya dari dulu
mencari tahu apa yang membuat saya merasa bahwa mie ayamnya pak Supar ini enak
dan beda. Mungkin kalian harus mencobanya supaya tahu apa yang saya maksud.
Letaknya di Jl. Pedak baru
16/07, Banguntapan, Bantul. Dulu pak Supar masih pakai gerobak keliling dan mangkal di depan kontrakanku yang dulu
di Gowok. Tapi sekitar 2 tahun kemudian pak Supar membuka warung. Yang unik
lagi dari pak Supar adalah ketika mengantar mie ayam (beliau juga melayani delivery untuk warga di sekitar
warungnya). Beliau menggunakan sepeda dengan tangan kiri memegang stang sepeda
dan tangan kanan membawa nampan berisi 4-6 mangkok mie ayam. Belum lagi ketika
hujan, tangan kiri memegang stang sepeda, tangan kanan membawa nampan berisi
4-6 mangkok mie ayam, ditambah payung yang dijepit leher dan pundak kanannya. Sungguh
skill yang sangat hebat. Oh ya, harga
mie ayam pangsit Pak Supar berkisar 7.500 rupiah.
(Sumber gambar: link)
(Sumber gambar: link)
Ilustrasi skill pak Supar (Sumber gambar: dokumen pribadi)
Terlepas dari soal apa yang
kita makan, sebenarnya kita harus memahami soal tubuh kita. Misalnya kita harus
mengetahui porsi seperti apa yang harus kita konsumsi. Karena ada yang makan
satu piring sudah kenyag, ada yang setengah piring sudah kenyang, ada yang dua
piring baru kenyang. Kita harus tahu makanan apa yang bisa dikonsumsi oleh
tubuh kita. Misalnya ada makanan yang dimakan orang tidak berdampak apa-apa,
tapi ketika kita makan malah menimbulkan penyakit. Itulah kenapa kita harus
memahami tubuh kita.
Yogyakarta, 11 April 2020
Iqbal Fahreza
Wah penasaran sama mie ayamnya, belum nemu mieayam yg enak di jogja🥺👉👈
BalasHapussilahkan dicoba
Hapus