Berbicara
soal lupa, merupakan sebuah hal yang sering terjadi dalam hidup. Saya sangat
sering lupa terhadap hal-hal sehari-hari. Sering saya ketika akan berangkat
kerja saya mengunci pintu, namun beberapa menit kemudian saya lupa apakah tadi
sudah saya kunci atau belum, kemudian saya mengecek pintu lagi dan ternyata
sudah saya kunci.
Menurut
saya tidak ada yang salah dengan lupa, karena bagi saya lupa adalah sesuatu
yang tidak disengaja. Tapi bukan berarti lupa bisa menjadi alasan untuk tidak
melakukan sesuatu. Itu namanya menyalahgunakan lupa.
Ada
pepatah Al Insanu Mahalul Khoto Wa
Nisyan, “manusia tempatnya salah dan lupa”. Itulah mengapa saya mengatakan
bahwa tidak ada yang salah dengan lupa. Namun, selain lupa, pepatah itu juga
soal salah. Manusia tempat salah. Namun kadang hal ini digunakan untuk membela
diri ketika melakukan kesalahan, entah disengaja atau tidak. Yang paling buruk
menuruku adalah ketika dengan sengaja melakukan hal yang salah dan menggunakan
pepatah tersebut untuk membela diri. Karena menurutku jika salah ya diakui saja
kalau salah.
Saya
teringat tulisan Marzuki Mohammad a.k.a Kill The DJ di bukunya Java Beat in The Big Apple yang
mengatakan ketika beliau, Marzuki Mohammad, tour hip hop di Amerika bersama
teman-teman JHF (Jogja Hiphop Foundation), beliau diwawancara dan ditanya, “apa
yang identik tentang negara anda?”, tanya seorang wartawan dalam bahasa Inggis
(Amerika). Marzuki menjawab, “korupsi”. Si wartawan kaget, “kenapa korupsi identik
dengan Negara anda?”. Marzuki menjawab, “bagaimana bisa maju jika tidak mau
mengakui hal yang salah”. (Note: ini seingat saya saja, karena ketika mau menulis
ini saya cari buku Java Beat in The Big
Apple untuk mengutip hal ini tapi tidak ketemu).
"Kenapa indonesia gak maju-maju?"
BalasHapusKarena...
...eh karena.. merusak pikiran.. teroreroret
Hapus